Pages

Subscribe:

About

Senin, 30 April 2012

Tulisan Arab yang Sering Dipakai Sehari-hari


Bismillahhirrahmanirrahim:

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh:

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Wa ‘alaikum salam wa rahmatullah wabarakatuh:

وَعَلَيْكُمْا لسَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Wassalamu’alaikum wa rahmatullah wabarakatuh:

وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Amien ya rabbal ‘alamin:

آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن


Takbir:

الله أَكْبَر


Takbir lebaran:
Allahu akbar,  Allahu akbar, laa ila hailallahu wallahu akbar, allahu akbar walillah ilham

اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله ُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ وللهِ الْحَمْدُ


Alhamdulillahirabbil ‘alamin:

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ


>> Ucapan Idul Fitri:
Taqabalallahu minna wa minkum shiyamana wa siyamakum, kullu amien wa antum bi khair

تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْ صِيَمَنَا وَ صِيَمَكُمْ كُلُّ عَامٍ وَ أَنْتُمْ بِخَيْرٍ


Taqabalallahu minna wa minkum shiyamana wa shiyamakum wa ja’alna minal ‘aidin wal faizin

تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْ صِيَمَنَا وَ صِيَمَكُمْ وَجْعَلْنَا مِنَ الْعَائِدِين وَالْفَائِزِين

– Innalillahi wa inna ilaihi raji’un:

إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّـا إِلَيْهِ رَاجِعونَ


Insya Allah:

إِن شَاء اللَّهُ


Astaghfirullah:

اسْتَغْفِرِ اللّهَ


Ayat Al Quran Perintah untuk berpuasa di bulan ramadhan (Al Baqarah 183)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

[2:183] Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasasebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa

Marhaban ya ramadhan:

مَرْحَبًا يَا رَمَضَانَ


SAW (Shallallahu ‘alaihi wa salam):

صلى الله عليه وسلم


Halal:

حَلاَلً


Haram:

حَرَمً


Kalimat tawakal: laa haula wa laa quwwata illa billah

لاَ هَوْلَ وَلاَ قُوَّتَ اِلاَّبِاللّهِ


Masya Allah:

مَاشَآءَاللّهُ


Laa ila ha illallah:

لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ


Subhanallah:

سُبْحَانَ اللّهُ


Taqaballahu minna wa minkum:

تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْ


Taqaball ya karim:

تَقَبَّلْ يَا كَرِيْمُ


Wa iyyakum:

وَ اِيَّكُمْ


Kalimat ta’awudz :
A’udzubillahi minas syaitonirrajim

أَعُوْذُ بِا للّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ


Doa untuk pengantin:
Barakallahu laka wa baraka ‘alaika wa jama’a baynakuma fi khair

بَارَكَ اللّهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرِ


Kayfa haluk? (Apa kabar?)

كَيْفَ حَالُكَ؟


Alhamdulillah bi khair

الْحَمْدُ لِلّهِ بِخَيْر


Afwan jiddan

عَفْوً جِدًّا


Jazakumullah:

جَزَاكُمُ اللّهُ


Jazakallah (untuk laki-laki):

جَزَاكَ اللّهُ


Jazakillah (untuk perempuan):

جَزَاكِ اللّهُ



Sumber : http://suryawardana.com/islam/tulisan-arab-yang-sering-dipakai-sehari-hari/#ixzz1siTCWPqr

Ayat-ayat yang Menjelaskan Hubungan Kita (Yang Hidup di Dunia) dan yang Telah Wafat (Di Alam Barzakh) Tidak Terputus




Kehidupan barzakh yang dialami oleh seseorang merupakan sejenis proses pemurnian (tashfiyah).
Manusia-manusia yang memasuki alam barzakh ini seperti dibersihkan dari kotoran-kotoran dan ia menjalani proses pemurnian tersebut dengan kesadaran.
Kehidupan di alam barzakh adalah tahap awal untuk memetik hasil amal-amal yang ditanam selama hidup di dunia dan melihat sebagian pahala atau siksaan.
Dalilnya yaitu pernyataan orang-orang yang berdosa ketika ruh mereka dicabut dari raganya.
Mereka menyesali hasil-hasil amal mereka sehingga ingin kembali hidup lagi di dunia untuk menebus kesalahan-kesalahannya dengan berbuat baik.
Kalau mereka tidak menyadari mana mungkin memohon permintaan itu.
Al Mukminun 99-100.
99. (Demikianlah Keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia)[1021],
100. Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah Perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan[1022].
[1021] Maksudnya: orang-orang kafir di waktu menghadapi sakratul maut, minta supaya diperpanjang umur mereka, agar mereka dapat beriman.
[1022] Maksudnya: mereka sekarang telah menghadapi suatu kehidupan baru, Yaitu kehidupan dalam kubur (alam barzakh), yang membatasi antara dunia dan akhirat.
Al An’am 93.
93. dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: “Telah diwahyukan kepada saya”, Padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: “Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah.” Alangkah dahsyatnya Sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang Para Malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu” di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.
Kita ingin membuktikan bahwa hubungan kita dengan para arwah itu tidak pernah putus.
Para arwah itu juga bahkan bisa mendengarkan pembicaraan kita.
Namun bagaimana dan sejauh mana hubungan ini?
Apakah setiap orang bisa berbicara dengan ruh mana saja yang diinginkan?
Ini yang belum jelas. Ada tiga kelompok ayat dalam al-Quran yang bisa memberikan jawaban yang tepat.
Kelompok ayat-ayat pertama (QS. 3:169-171)
169. janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup[248] disisi Tuhannya dengan mendapat rezki.
170. mereka dalam Keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati (memberi kabar gembira) terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka[249], bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
171. mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman.
[248] Alam Barzakh
[249] Maksudnya ialah teman-temannya yang masih hidup dan tetap berjihad di jalan Allah s.w.t.
Menurut ayat pertama orang-orang yang gugur di jalan Allah itu hidup bahkan dengan jelas dikatakan, sebenarnya mereka itu hidup di sisi Tuhannya.
Untuk menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan hidup itu adalah kehidupan yang hakiki dan bukan kehidupan non-hakiki (majazi) yaitu dalam arti nama mereka tetap hidup di hati manusia sekalipun mereka sudah mati.
Allah Swt menjelaskan karakter-karakter hidup seperti menikmati rezeki, untuk mematahkan anggapan bahwa mereka itu hidup yang bukan sebenarnya.
Pada ayat kedua dijelaskan lagi sinyal-sinyal kehidupan seperti gembira, dan tidak ada rasa takut.
Bahkan mereka juga merasa gembira dengan kenikmatan yang belum didapat oleh orang-orang yang ada di belakang mereka yang belum menyusul mereka.
Dalam ayat, “dan bergirang hati terhadap orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. (QS. Ali Imran: 170)”, ada kata kunci yastabsyirun (bergirang hati) yang bisa menjadi kunci jawaban masalah ini.

Tiga Penafsiran Makna  dari Kata “Yastabsyirun”
  1. Yubasysyirun:
    Arti yang paling terang dari kata yastabsyirun adalah yubasysyirun: “memberi kabar gembira”, atas para pejuang kebenaran yang masih tinggal di belakang yang belum meriyusul mereka. Jadi lafadz istabsyara (bergirang hati, gembira) di sini berarti basysyara (memberi kabar gembira: kata kerja lampau/ fi’il madhi dalam bab taf’il).Ibnu Mandzur, penyusun Lisanul ‘Arab mengatakan istabsyara seperti basysyara.
    Dalam kamus Taj al-Arus” Istabsyara seperti basysyara.
    Demikian juga dalam kitab Muntaha al-‘Arab, istabsyara artinya memberi kabar gembira.
Dalam kamus Aqrab al-Mawaairid juga ditulis istabsyara bih maksudnya absyara, istabsyarahu wa istabsyara bih artinya basysyarahu.
Dalam kitab Mu’jam al- Wasith dikatakan istabsyara fulanan artinya basysyarahu.
Kalau kita cek kamus-kamus lain maka kita akan menemukan penjelasan yang sama bahwa istabsyara itu mengandung arti basysyara. Untuk bentuk muta’adi (intransitif, kata kerja yang memerlukan objek) memakai tambahan partikel bi.
- Mubasyir artinya yang memberi kabar gembira
- Mubasyar artinya yang diberi kabar gembira
- Mubasyir bih isi pesan gembira.
Orang yang masih tinggal di belakang mereka (yaitu para pejuang kebenaran) yang belum menyusul mereka adalah kelompok yang diberi kabar gembira atau mubasyar.
Mereka diberi kabar gembira: bahwa tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.
Biasanya isi kabar gembira itu dalam: bahasa Arab memakai partikel tambahan ba, (yang artinya dengan) kalau pesan beritanya itu dalam bentuk mufrad (tunggal) seperti dalam ayat fabasyarnahubi ghulamin halim (kami beri kabar gembira kepadanya dengan kelahiran seorang anak yang sangat sabar (Ismail). (QS. Ash-Shafat:101).
Namun isi pesan pesan ayat ini dalam bentuk kalimat maka diasumsikan (ditaqdirkan) ada kata-kata yang dibuang yaitu yaquluuna (mereka berkata).
Para pejuang yang, “Mereka bergembira dengan karunia yang diberikan Allah kepadanya, dan bergirang hati terhadap orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. (QS. Ali imran: 170)”
  1. Yastabsyiruna:
    Artinya “bergembira”. Di dalam ayat-ayat al-Quran banyak kata-kata yastabsyiruna dengan arti tersebut seperti Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia dari Allah (QS. Ali imran: 171),
    Maka bergembira-lah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu. (QS at¬Taubah: 111).Tapi arti ini sangat tidak tepat untuk ayat wayastabsyiruna billadzina lam yalhaqu bihim min khalfihim (dan bergirang hati terhadap orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka…).
Karena orang yang masih tinggal di belakang tersebut tidak bisa menjadi sumber kegembiraan, sementara dalam ayat kedua fastabsyirii biba’ikum allad;;yi baya’tum (maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan), jual beli yang telah kamu lakukan memang bisa menjadi sumber kegembiraan.
Kita bisa mengatakan bahwa manusia bisa merasakan kegembiraan atas karunia dari Allah tapi akan sangat janggal kalau dikatakan bahwa mereka. bergembira atas orang-orang yang belum menyusul mereka. Apalagi orang-orang yang belum menyusul mereka (lam yalhaqu) adalah orang-orang yang belum menerima kenikmatan. Jadi mana mungkin orang yang sudah mendapatkan kenikmatan akan bergembira atas orang yang belum mendapatkan kenikmatan.
  1. Istabsyara:
    Hal itu dianggap masuk dalam bab Istif’al dari basyara yang akan berarti menuntut kabar gembira, seperti istikhrqja yang artinya menuntut keluar atau mengusir. Jadi arti ayat wayastabsyiruuna billadzina lam yalhaqu bihim min khalfihim diartikan ! Mereka meminta kegembiraan/kabar gembira terhadap orang yang ada di belakang mereka yang belum menyusul.Istif’al itu berarti menuntut makna dari asal kata sebelum dimodifikasi dalam bentuk (shigah) istif’al tersebut. Seperti kharaja yang artinya keluar kalau dimodifikasi menjadi bentuk istakhraja, artinya menuntut keluar.
Jadi mereka yang bergembira dengan karunia yang diberikan oleh Allah Swt (yaitu para syuhada) mengharapkan orang-orang yang ada di belakang mereka juga mendapat kegembiraan; Mereka menunggu bahwa orang yang ada di belakang mereka juga akan menjadi orang¬orang yang syahid seperti mereka. Efek dari mengharapkan kegembiraaan tersebut membuat merasa gembira.
Jika makna isytabsyara adalah demikian (yaitu menuntut atau mengharapkan kegembiraan teman-temannya sendiri) maka hubungannya tidak secara langsung (karena mengharapkan kegembiraan itu dengan syarat mereka telah syahid, sementara ini mereka belum syahid jadi tidak terjadi sebab dan akibat secara berurutan).
lnilah tafsiran yang diberikan mufasir al-Manar yang memberikan tafsiran demikian cermat dan teliti di bandingkan yang lain, demikian juga seperti yang dilakukan oleh Fakhrurrazi
Kesimpulannya:
Dari sini kita bisa memahami bahwa ayat yang kedua (QS 3:170) yaitu,
Mereka bergembira dengan karunia yang diberikan Allah kepadanya, dan bergirang hati terhadap orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. (QS. Ali Imran: 170)
Itu lebih dekat kalau diberi penjelasan dengan arti istabsyara ke-1 dan ke-2 tapi arti ke-2 tidak sekuat arti yang ke-1.
Kesimpulannya, manusia-manusia yang kini telah berada di alam barzakh terlebih orang-orang beriman, mereka itu hidup dengan penuh kesadaran dan dengan izin Allah SWT terhubung dengan manusia-manusia yang masih hidup di dunia.




Sabtu, 28 April 2012

stroke adalah.....


Hasil otopsi otak yang mengalami stroke.



Stroke (bahasa Inggris: stroke, cerebrovascular accident, CVA) adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi biokimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel saraf di otak. Kematian jaringan otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu. Stroke adalah penyebab kematian yang ketiga di Amerika Serikat dan banyak negara industri di Eropa (Jauch, 2005). Bila dapat diselamatkan, kadang-kadang penderita mengalami kelumpuhan di anggota badannya, hilangnya sebagian ingatan atau kemampuan bicaranya. Beberapa tahun belakangan ini makin populer istilah serangan otak. Istilah ini berpadanan dengan istilah yang sudah dikenal luas, "serangan jantung".
Stroke terjadi karena cabang pembuluh darah terhambat oleh emboli. Emboli bisa berupa kolesterol atau udara.

Klasifikasi
Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu stroke iskemik maupun stroke hemorragik. Sebuah prognosis hasil sebuah penelitian di Korea menyatakan bahwa, 75,2% stroke iskemik diderita oleh kaum pria dengan prevalensi berupa hipertensi, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol. Berdasarkan sistem TOAST, komposisi terbagi menjadi 20,8% LAAS, 17,4% LAC, 18,1% CEI, 16,8% UDE dan 26,8% ODE.
Stroke hemorragik
Dalam stroke hemorragik, pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Pendarahan dapat terjadi di seluruh bagian otak seperti caudate putamen; talamus; hipokampus; frontal, parietal, dan occipital cortex; hipotalamus; area suprakiasmatik; cerebellum; pons; dan midbrain. Hampir 70 persen kasus stroke hemorrhagik menyerang penderita hipertensi.
Stroke hemorragik terbagi menjadi subtipe intracerebral hemorrhage (ICH), subarachnoid hemorrhage (SAH), cerebral venous thrombosis, dan spinal cord stroke. ICH lebih lanjut terbagi menjadi parenchymal hemorrhage, hemorrhagic infarction, dan punctate hemorrhage.
Stroke iskemik
Dalam stroke iskemik, penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak disuplai oleh dua arteria karotis interna dan dua arteri vertebralis. Arteri-arteri ini merupakan cabang dari lengkung aorta jantung (arcus aorta).
Sistem klasifikasi etiologis
Beberapa sistem klasifikasi yang didasarkan kepada pertimbangan etiologi telah diterapkan kepada stroke iskemik. Beberapa sistem tersebut gagal mengikuti perkembangan jaman dan tidak lagi dipergunakan, beberapa sistem yang lain masih dapat diterima oleh sebagian masyarakat dan dipergunakan dalam lingkup yang terbatas. Berikut adalah sistem klasifikasi yang paling mutakhir dan paling banyak digunakan.
Sistem TOAST
Sistem TOAST (bahasa Inggris: Trial of ORG 10172 in Acute Stroke Treatment) pertama kali dikembangkan kepada terapi stroke iskemik akut pada awal tahun 1990. Sistem ini didasarkan kepada sebagian besar fitur klinis namun tetap mempertimbangkan informasi diagnostik dari CT, MRI, transthoracic echocardiography, extracranial carotid ultrasonography, dan jika memungkinkan, cerebral angiography.
Sistem TOAST membagi stroke menjadi 5 subtipe yaitu, large artery atherosclerosis (LAAS), cardiaoembolic infarct (CEI), small artery occlusion/lacunar infarct (LAC), stroke of another determined cause/origin (ODE), dan stroke of an undetermined cause/origin (UDE).
Sistem CCS
Klasifikasi sistem CCS (bahasa Inggris: Causative Classification of Stroke System) mirip dengan sistem TOAST dengan perbedaan dalam subtipe large artery atherosclerosis dibedakan menjadi occlusive dan stenotic. Sebagai contoh, penurunan diameter ≥ 50%, atau penurunan diameter <50% disertai plaque ulceration atau trombosis. Dan subtipe undetermined cause dibedakan lebih lanjut menjadi unknown, incomplete evaluation, unclassified stroke (more than one etiology), dan cryptogenic embolism.
Sistem ASCO
ASCO merupakan akronim dari atherothrombosis, small vessel disease, cardiac causes, and other uncommon causes. Sistem ASCO merupakan klasifikasi berdasarkan sistem fenotipe. Tiap fenotipe masih terbagi menjadi jenjang 0, 1, 2, 3 atau 9. Jenjang 0 berarti disease is completely absent, 1 berarti definitely a potential cause of the index stroke, 2 untuk causality uncertain dan 3 untuk unlikely a direct cause of the index stroke (but disease is present), 9 bagi grading is not possible due to insufficient work-up.
Dalam sistem ini, penderita dapat dikategorikan menjadi lebih dari satu subtipe etiologis, misalnya, penderita dengan ateroma karotid yang menyebabkan stenosis 50% dan fibrilasi atrial dengan aterosklerosis dan emboli kardiak, atau dijabarkan menjadi seperti A1-S9-C0-O3.
Sistem UCSD Stroke DataBank
Sistem UCSD mengklasifikan stroke iskemik menjadi large-vessel stenotic, large-vessel occlusive, Small-vessel stenotic, small-vessel occlusive, embolic dan unknown cause. Sedangkan klasifikasi stroke hemorragik terbagi menjadi subtipe yang sama yaitu tipe intracerebral dan subarachnoid.
Sistem HCSR
Sistem HCSR (bahasa Inggris: Harvard Cooperative Stroke Registry) membuat klasifikasi menjadi subtipe stroke yang disertai trombosis di arteri atau dengan infark lakunar, cerebral embolism, intracerebral hematoma, subarachnoid hemorrhage dari malformasi aneurysm atau arteriovenous.
Sistem NINCDS Stroke Data Bank
Dalam Stroke Data Bank of the National Institute of Neurological and Communicative Disorders and Stroke memklasifikasi menjadi subtipe diagnostik berdasarkan riwayat klinis penderita, pemeriksaan, test laborat meliputi tomografi, noninvasive vascular imaging, dan saat memungkinkan dan relevan, angiografi. Dari diagnosa tersebut subtipe infarcts of undetermined cause (IUC) dapat diklasifikasi ulang menjadi subtipe embolisme idiopatik, stenosis atau trombosis di pembuluh nadi, infark lakunar, infarksi superfisial dan sindrom nonlakunar.
Sistem lain
Beberapa ahli lain mempertimbangan klasifikasi berdasarkan fenotipe seperti keberadaan internal carotid artery plaque, intima-media thickness, leukoaraiosis, cerebral microbleeds (CMB), atau multiple lacunae.
CMB adalah deposit hemosiderin intraserebral yang terdapat di ruang pervaskular. Ekspresi CMB sangat tinggi di infark lakunar dan infark aterotrombotik, dan berekspresi rendah di infarksi kardioembolik. CMB dan leukoaraiosis sangat berkaitan erat. Hasil prognosis menunjukkan bahwa CMB ditemukan dalam 47-80% kasus primary intracerebral haemorrhage dan 0-78% dalam kasus ischaemic cerebrovascular disease.
Patofisiologi
Hingga saat ini patofisiologi stroke merupakan studi yang sebagian besar didasarkan kepada serangkaian penelitian, terhadap berbagai proses yang saling terkait, meliputi kegagalan energi, hilangnya homeostasis ion sel, asidosis, peningkatan kadar Ca2+ sitosolik, eksitotoksisitas, toksisitas dengan radikal bebas, produksi asam arakidonat, sitotoksisitas dengan sitokina, aktivasi sistem komplemen, disrupsi sawar darah otak, aktivasi sel glial dan infiltrasi leukosit.
Pusat area otak besar yang terpapar iskemia akan mengalami penurunan aliran darah yang dramatis, menjadi cedera dan memicu jenjang reaksi seperti lintasan eksitotoksisitas yang berujung kepada nekrosis yang menjadi pusat area infark dikelilingi oleh penumbra/zona peri-infarksi. Menurut morfologi, nekrosis merupakan bengkak selular akibat disrupsi inti sel, organel, membran plasma, dan disintegrasi struktur inti dan sitoskeleton.
Di area penumbra, apoptosis neural akan berusaha dihambat oleh kedua mekanisme eksitotoksik dan peradangan, oleh karena sel otak yang masih normal akan menginduksi sistem kekebalan turunan untuk meningkatkan toleransi jaringan otak terhadap kondisi iskemia, agar tetap dapat melakukan aktivitas metabolisme. Protein khas CNS seperti pancortin-2 akan berinteraksi dengan protein modulator aktin, Wiskott-Aldrich syndrome protein verprolin homologous-1 (WAVE-1) dan Bcl-xL akan membentuk kompleks protein mitokondrial untuk proses penghambatan tersebut.
Riset terkini menunjukkan bahwa banyak neuron di area penumbra dapat mengalami apoptosis setelah beberapa jam/hari sebagai bagian dari proses pemulihan jaringan pasca stroke dengan 2 lintasan, yaitu lintasan ekstrinsik dan lintasan intrinsik.
Iskemia tidak hanya mempengaruhi jaringan parenkima otak, namun berdampak pula kepada sistem ekstrakranial. Oleh karena itu, stroke akan menginduksi imunosupresi yang dramatis melalui aktivasi berlebih sistem saraf simpatetik, sehingga memungkinkan terjadinya infeksi bakterial seperti pneumonia.
Eksitotoksisitas asam glutamat
Asam glutamat merupakan asam amino neurotransmiter eksitatorial utama di otak, akan menumpuk di ruang ekstraselular dan mengaktivasi pencerapnya. Aktivasi pencerap glutamat akan mempengaruhi konsentrasi ion intraselular, terutama ion Na+ dan Ca2+. Peningkatan influx ion Na+ dapat membuat sel menjadi cedera pada awal mula terjadinya iskemia, namun riset menunjukkan bahwa sebagian besar kerusakan sel yang ditimbulkan oleh toksisitas asam glutamat saat terjadi iskemia lebih disebabkan oleh peningkatan berlebih influx ion kalsium intraselular yang kemudian menimbulkan efek toksik.
Stres oksidatif
Sepanjang proses stroke, terjadi peningkatan radikal bebas seperti anion superoksida, radikal hidroksil dan NO. Sumber utama senyawa radikal bebas turunan oksigen yang biasa disebut spesi oksigen reaktif dalam proses iskemia adalah mitokondria. Sedangkan produksi senyawa superoksida saat pasca iskemia adalah metabolisme asam arakidonat melalui lintasan siklo-oksigenase dan lipo-oksigenase. Radikal bebas juga dapat diproduksi oleh sel mikroglia yang teraktivasi dan leukosit melalui sistem NADPH oksidase segera setelah terjadi reperfusi di jaringan iskemik. Oksidasi tersebut akan menyebabkan kerusakan lebih lanjut di jaringan dan merupakan molekul yang penting untuk memicu apoptosis setelah stroke iskemik.
NO umumnya dihasilkan dari L-arginina dengan salah satu isoform NO sintase, dan merupakan kluster diferensiasi neuron di seluruh bagian otak dengan sebutan nNOS. Aktivasi nNOS memerlukan kalsium/kalmodulin. Di sisi lain, ekspresi iNOS (bahasa Inggris: inducible NOS) terdapat di sel radang seperti sel mikroglia dan monosit. Kedua isoform nNOS dan iNOS memiliki peran yang merusak otak pada rentang waktu iskemia. Namun isoform yang ketiga eNOS (bahasa Inggris: endothelial NOS) memiliki efek vasodilasi dan tidak bersifat merusak.
Aktivasi pencerap NMDA saat iskemia akan menstimulasi produksi NO oleh nNOS. NO yang terbentuk akan masuk ke dalam sitoplasma dan bereaksi dengan superoksida dan menghasilkan sejenis spesi oksigen yang sangat reaktif yaitu peroksinitrita (ONOO-).
Pasca iskemia, kedua jenis spesi oksigen reaktif dan spesi nitrogen reaktif kemudian berperan untuk mengaktivasi beberapa lintasan metabolisme seperti radang, apoptosis, dan penurunan pasokan oksigen yang berdampak kepada peningkatan asam laktat melalui glikolisis anaerobik atau asidosis. Selain itu, akan tampak ekspresi gen iNOS di sel vaskular maupun sel yang mengalami peradangan dan ekspresi gen COX-2 di sel saraf di area antara infark dan penumbra. Kedua gen radang ini akan meningkatkan kerusakan iskemik.
Peroksidasi lipid
Selain menghasilkan berbagai senyawa ROS, lintasan asidosis juga turut serta dalam proses sintesis protein intraselular. Peroksidasi lipid di membran sel yang menginduksi apoptosis terhadap neuron, akan menghasilkan senyawa aldehida yang disebut 4-hidroksinonenal (4-HNE) yang akan bereaksi dengan transporter membran seperti Na+/K+ ATPase, transporter glutamat dan transporter glukosa.
Kerusakan di transporter membran, yang menyebabkan influx berlebih ion Ca2+ dan radikal bebas, lebih lanjut akan mengaktivasi faktor transkripsi neuroprotektif seperti NF-κB, HIF-1 dan IRF-1. Aktivasi faktor transkripsi ini akan menginduksi produksi sitokina radang seperti IL-1, IL-6, TNF-α, kemokina seperti IL-8, MCP-1, molekul adhesi sel seperti selektin, ICAM-1, VCAM-1 dan gen pro-radang lainnya seperti IIP-10.
Disfungsi sawar darah otak
Sawar darah otak yang merupakan jaringan endotelium di otak akan merespon kondisi cedera akibat stroke dengan meningkatkan permeabilitas dan menurunkan fungsi sawarnya, bersamaan dengan degradasi lamina basal di dinding pembuluhnya. Oleh sebab itu, pada kondisi akut, stroke akan meningkatkan interaksi antara sel endotelial otak dengan sel ekstravaskular seperti astrosit, mikroglia, neuron, dengan sel intravaskular seperti keping darah, leukosit; dan memberikan kontribusi lebih lanjut pada proses peradangan, disamping perubahan sirkulasi kadar ICAM-1, trombomodulin, faktor jaringan dan tissue factor pathway inhibitor. Disfungsi endotelial yang menyebabkan defisiensi sawar darah otak, impaired cerebral autoregulation dan perubahan protrombotik dipercaya merupakan penyebab cerebral small vessel disease (SVD). Penderita (SVD) dapat mengalami infark lakunar, atau dengan disertai leukoaraiosis.
Dari 594 penderita stroke, leukoaraiosis ditemukan dalam 55,4% cerebral large vessel disease (LVD) atau ateroskeloris, 30,3% dalam SVD dan 14,3% dalam cardioembolic disease. Dalam pronosis LVD, leukoaraiosis memiliki kecenderungan ke arah grup stenosis intrakranial dengan 40,3% untuk grup intrakranial, 26,9% untuk grup ekstrakranial dan 45,5% untuk grup kombinasi keduanya. Tidak ditemukan korelasi antara leukoaraiosis dengan diabetes mellitus, hiperlipidemia, merokok, hipertensi dan penyakit jantung.
Infiltrasi leukosit
Di jaringan otak terdapat beberapa populasi sel dengan kapasitas untuk mensekresi sitokina setelah terjadi stimulasi iskemia, yaitu sel endotelial, astrosit, sel mikroglia dan neuron.
Peran respon peradangan pasca iskemia dilakukan oleh sel mikroglia, terutama di area penumbra dengan sekresi sitokina pro-radang, metabolit dan enzim toksik. Selain itu, sel mikroglia dan astrosit juga mensekresi faktor neuroprotektif seperti eritropoietin, TGFβ1, dan metalotionein-2.
Terdapat banyak bukti yang menunjukkan peran leukosit terhadap patogenesis cedera akibat stroke seperti cedera di jaringan akibat reperfusi dan disfungsi mikrovaskular. Bukti-bukti tersebut dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian pokok yaitu,
  • terjadi akumulasi leukosit pasca iskemia hingga terjadi cedera jaringan
  • simtoma iskemia direspon dengan peningkatan neutrofil. Dalam percobaan dengan tikus, rendahnya populasi neutrofil dalam sirkulasi darah menunjukkan volume infark yang lebih kecil.
  • pencegahan adhesi sel antara leukosit dengan sel endotelial pada sawar darah otak, dengan antibodi monoklonal terbukti dapat memberikan perlindungan terhadap cedera akibat stroke.
Akumulasi sel T terjadi pasca iskemia, dan diperkirakan merupakan penyebab terjadinya reperfusi. Sel T CD8 dapat menginduksi cedera otak dengan molekul dari granula sitotoksik. Sel TH1 CD4+ dengan sekresi sitokina pro-radang termasuk IL-2, IL-12, IFN-γ dan TNF-α dapat memperburuk efek yang ditimbulkan stroke, sedangkan Sel TH2 CD4+ dengan sitokina anti-radang seperti IL-4, IL-5, IL-10 dan IL-13 lebih mempunyai peran protektif.
Pendarahan
Pada percobaan terhadap hewan kelinci, setidaknya sitokina TNF-α atau antibodinya berperan atas terjadinya pendarahan setelah terjadi stroke iskemik yang diinduksi oleh klot. Dalam hal ini terjadi peningkatan prognosis terjadinya pendarahan dari 18,5% menjadi 53,3% dan peningkatan volume pendarahan hingga 87%. Disamping itu, penggunaan tissue plasminogen activator (tPA) dengan dosis standar 3,3 mg/kg akan meningkatkan kemungkinan pendarahan dari 18,5% menjadi 76,5%, efek tPA ini dapat diredam dengan penggunaan antibodi anti-TNFα. Pemberian EPO setelah 6 jam serangan stroke akan memperburuk pendarahan yang diinduksi tPA dengan mediasi MMP-9, NF-κB dan interleukin-1 receptor-associated kinase-1 (IRAK-1).
Pada hewan tikus, TNF-α akan menginduksi ekspresi MMP-9 yang menurunkan kadar protein dalam sawar darah otak seperti okludin, dan meningkatkan permeabilitas pada pembuluh kapiler otak. MMP-9 kemudian memodulasi, Gelatinase A untuk membuka sawar darah otak. Pendarahan yang terjadi kemudian direspon tubuh dengan memproduksi urokinase-type plasminogen activator (uPA). Ekspresi MMP-9 juga dapat diinduksi oleh lipopolisakarida.
Faktor risiko
Hipertensi
Hipertensi akan merangsang pembentukan plak aterosklerotik di pembuluh arteri dan arteriol dalam otak, serta menginduksi lintasan lipohialinosis di pembuluh ganglia basal, hingga menyebabkankan infark lakunar atau pendarahan otak.
Fibrilasi atrial
Fibrilasi atrial merupakan indikasi terjadinya kardioembolisme, sedangkan kardioembolisme merupakan 20% penyebab stok iskemik. Kardioembolisme terjadi akibat kurangnya kontraksi otot jantung di bilik kiri, disebut stasis, yang terjadi oleh penumpukan konsentrasi fibrinogen, D-dimer dan faktor von Willebrand. Hal ini merupakan indikasi status protrombotik dengan infark miokardial, yang pada gilirannya, akan melepaskan trombus yang terbentuk, dengan konsekuensi peningkatan risiko embolisasi di otak. Sekitar 2,5% penderita infark miokardial akut akan mengalami stroke dalam kurun waktu 2 hingga 4 minggu, 8% pria dan 11% wanita akan mengalami stroke iskemik dalam waktu 6 tahun, oleh karena disfungsi dan aneurysm bilik kiri jantung.
Aterosklerosis
Penelitian mengenai lintasan aterogenesis yang memicu aterosklerosis selama ini terfokus kepada pembuluh nadi koroner, namun proses serupa juga terjadi di otak dan menyebabkan stroke iskemik. Aterosklerosis dapat menyerang pembuluh nadi otak seperti pembuluh karotid, pembuluh nadi di otak tengah, dan pembuluh basilar, atau kepada pembuluh arteriol otak seperti pembuluh lenticulostriate, basilar penetrating, dan medullary. Beberapa riset menunjukkan bahwa mekanisme aterosklerosis yang menyerang pembuluh nadi dapat sedikit berbeda dengan mekanisme kepada pembuluh arteriol.
Aterosklerosis intrakranial dianggap sebagai kondisi yang sangat jarang terjadi. Hasil otopsi infark otak dari 339 penderita stroke yang meninggal akibat aterosklerosis intrakranial, ditemukan 62,2% plak intrakranial dan 43,2% stenosis intrakranial. Hasil otopsi oleh National Cardiovascular Center, Osaka, Jepang terhadap 142 penderita stroke yang meninggal dalam waktu 30 hari sejak terhitung sejak terjadi serangan iskemia, menunjukkan bahwa kedua jenis trombus yang kaya akan keping darah dan yang kaya akan fibrin berkembang di culprit plaque di dalam pembuluh nadi otak merupakan faktor utama penyebab stroke aterotrombotik. 70% kasus stroke kardioembolik menunjukkan keberadaan trombus sebagai sumber potensial terbentuknya emboli di jantung atau pembuluh balik terhadap penderita patent foramen ovale dan tetralogy of Fallot. Umumnya trombus yang kaya akan keping darah yang mengendap di pembuluh balik jantung, akan terlepas dan membentuk emboli di pembuluh nadi otak.
Diabetes mellitus
Berdasarkan studi hasil otopsi, penderita diabetes mellitus rentan terhadap infark lakunar dan cerebral small vessel disease. Studi epidemiologi menunjukkan bahwa diabetes merupakan faktor risiko bagi stroke iskemik. Patogenesis stroke yang dipicu tampaknya dimulai dari reasi berlebih glikasi dan oksidasi, disfungsi endotelial, peningkatan agregasi keping darah, defisiensi fibrinolisis dan resistansi insulin. Dalam hewan tikus, stroke iskemik yang terjadi dalam diabetes mellitus akan memicu stroke hemorragik yang disertai dengan peningkatan enzim MMP-9 di otak yang memperburuk kondisi leukoaraiosis.
Transient Ischemic Attack (TIA)
Transient ischemic attack (TIA), disebut juga acute cerebrovascular syndrome (ACVS), adalah salah satu faktor risiko dari stroke iskemik.
TIA dapat dijabarkan sebagai episode singkat disfungsi neurologis yang biasanya terjadi akibat gangguan vaskular, berupa simtoma iskemia di otak atau retina yang berlangsung kurang dari 24 jam, atau kurang dari 1 jam, tanpa meninggalkan bekas berupa infark serebral akut.
Dari sudut pandang lain, oleh karena stroke merupakan defisiensi neurologis akibat perubahan aliran darah di jaringan otak, maka TIA dapat dikatakan sebagai indikasi atau simtoma yang ditimbulkan dari perubahan aliran darah otak yang tidak dapat dideteksi secara klinis dalam waktu 24 jam.
TIA tidak selalu menjadi indikasi akan terjadinya stroke di kemudian hari, dan jarang sekali dikaitkan dengan stroke hemorragik primer. Dalam populasi manusia yang telah beranjak tua, TIA diinduksi oleh terhalangnya aliran darah di pembuluh darah besar terutama akibat aterotrombosis, namun dalam penderita yang berusia di bawah 45 tahun TIA umumnya disebabkan oleh robeknya pembuluh darah (bahasa Inggris: arterial dissection), migrain dan obat-obatan sympathomimetic. TIA juga dapat disebabkan oleh :